Konon, menurut orang yang biasa memakannya, daging babi adalah daging yang enak bahkan memberi cita rasa yang nikmat terhadap makanan. Bagaimanapun juga, walaupun enak, jika allah mengharamkan maka babi pun haram.
Entah enak atau tidak, sebagian hikmah diharamkannya babi telah dibukakan allah kepada manusia. Jika kita mengetahui sebagian hikmah itu, niscaya walaupun enak, kita emoh (ogah) banget untuk makan babi. Apa saja fakta tentang babi ini?
SUMBER PENYAKIT
Allah menyingkapkan kepada manusia sebagian penyakit yang disebabkan daging babi. Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman, seorang dokter jerman dalam bukunya, Yaumiyyat Alamni Muslim atau Catatan Harian Seorang Muslim Jerman. Ia menulis dihalaman 26 bukunya, “memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolesterol, dan memperlambat proses pemguraian protein dalam tubuh, yang menyebabkan kemungkinan terserang kanker usus, juga menyebabkan iritasi kulit, eksim dan rematik. Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang biak pada musim panas karena medium babi?”
Dr. Muhammad Abdul Khoir, dalam bukunya Ijtihadat fi At-tafsir al-Ilmi fi Al-Qur’anul Karim, halaman 112, menyebutkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh daging babi, “Daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing trachenea Lolipia. Cacing-caing ini akan berpindah kepada manusia. Patut disebutkan, hingga saat ini, generasi-generasi babi belum terbebas dari cacing-cacing ini. Penyakit lain yang ditularkan oleh daging babi banyak sekali, diantaranya:
1. Kolera babi, yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh suatu virus.
2. Keguguran nanah, disebabkan oleh bakteri prosilia babi.
3. Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun, yang pertama dapat penyebabkan kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian.
4. Penyakit pengelupasan kulit.
5. Benalu eksares, yang berbahaya bagi manusia.”
Penelitian Ilmiah Kedokteran Modern di China dan Swedia menyatakan bahwa daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Presentase penderita kanker ini di Negara-negara yang memakan babi meningkat secara drastic, terutama di Negara-negara Eropa, Amerika, serta di Negara-negara Asia. Sementara itu di Negara-negara Islam, presentase penderita kanker ini sangat rendah, sekitar 1 : 1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada tahun 1986, pada Konferensi Tahunan Sedunia Penyakit Alat Pencernaan yang diadakan di Sao Paulo, Brazil.
KEBIASAAN YANG JOROK
Selain sebagai sumber penyakitdan media penyakit, babi juga mempunyai kebiasaan jorok yang tentu membuat kita jijik.
Babi adalah hewan yang kerakusannya nyaris tak tertandingi oleh hewan lain. Ia memakan semua makanan yang ada didepannya. Jika perutnya sudah penuh, atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya, dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.
Babi juga memakan apapun bahkan sampah dan kotoran. Berikan apa saja kepada babi, bahkan sampah yang telah busuk, niscaya ia akan memakannya. Bahkan ia juga memakan kotoran hasil keluaran perut. Entah itu kotoran manusia, hewan, bahkan kotorannya sendiri, hingga tak ada lagi yang bisa dimakan dihadapannya. Kadang-kadang ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada dihadapannya. Babi juga hewan yang memakan tanah.
Nah, ternyata bermanfaat sekali pengharaman babi ini bagi kita semua. Pengharaman babi ini nggak hanya pada daging babi saja. Semua produk dari babi adalah haram. Entah itu lemaknya, kulitnya, jerohannya dan sebagainya. Soalnya, yang dimanfaatkan dari babi itu nggak Cuma dagingnya. Kulitnya dibikin kripik kulit babi, lemaknya dibikin untuk memasak. Lemaknya juga digunakan untuk campuran permen, obat, coklat dan lain-lainnya. Karena itu kamu kudu hati-hati memakan produk-produk yang menggunakan lemak.
Sumber : Hidangan Islami, Syekh Fauzi Muhammad , GIP
0 comments:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan komentar Anda