Kedewasaan Dalam Hidup Berumah Tangga


Rumah tangga dalam agama Islam diibaratkan sebagai satu tubuh dengan beberapa anggota tubuh lainnya yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Tak ubahnya dalam hidup berumah tangga, maka antara para anggota rumah tangga yang satu dengan yang lainnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi antara yang satu dengan yang lainnya serta saling berhubungan sesuai dengan fungsi dan kedudukannya masing-masing. Kerukunan, kasih sayang dan saling pengertian antara yang satu dengan yang lainnya harus selalu di bina. Setiap anggota rumah tangga haruslah mengerti tentang hal seperti ini. Dengan demikian
antara sesama mereka akan saling memahami kewajiban dan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan bersama-sama.

Seorang suami merupakan inti pokok anggota rumah tangga yang paling bertanggung jawab, dan kemudian disusul oleh istri sebagai pendamping suami. Oleh sebab itu dua sejoli dalam hidup berumah tangga haruslah memiliki sifat kedewasaan dan mandiri.
Adapun ukuran kedewasaan yang dapat dilihat dari seseorang, menurut Dr. Harold Shyrock dari Amerika Serikat, ada lima faktor yang dapat menunjukkan kedewasaan adalah sebagai berikut :

1.Fisik
Secara fisik usia, rangka tubuh, tinggi dan lebarnya tubuh seseorang dapat menunjukkan sifat kedewasaan pada diri seseorang. Faktor-faktor ini memang biasa digunakan sebagai ukuran kedewasaan. Akan tetapi segi fisik saja belum dapat menjamin ketepatan bagi seseorang untuk dapat dikatakan telah dewasa. Sebab banyak orang yang sudah cukup usia dan kelihatan dewasa akan tetapi ternyata dia masih sering memperlihatkan sifat kekanak-kanakannya. Oleh sebab itu dalam menentukan tingkat kedewasaan seseorang dari segi fisiknya harus pula dengan mengetahui : " Apakah dia dapat menentukan sendiri setiap persoalan yang dia hadapi, dan apakah ia telah dapat membedakan baik buruknya serta manfaat dan ruginya sebuah permasalahan hidup. Selain itu juga adanya kepercayaan pada diri sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain, tidak cepat naik pitan dan marah, serta tidak menggerutu disaat
menderita dan menerima cobaan dari Tuhan, sehingga nantinya ia dapat dilihat bagaimana tingkat kedewasaan seseorang tersebut dalam mengatasi semua persoalan hidup yang dia alami.

2.Kemampuan Mental
Dari segi mental atau rohani kedewasaan seseorang dapat dilihat. Orang yang telah dewasa dalam cara berfikir dan tindaknnya berbeda dengan orang yang masih kekanak-kanakan sifatnya. Dapat berfikir secara logis, pandai mempertimbangkan segala sesuatu dengan adil, terbuka dan dapat menilai semua pengalaman hidup adalah merupakan salah satu ciri-ciri kedewasaan pada diri seseorang. Berbagai persoalan hidup ini dapat diatasi bila ada kemampuan mental dalam dirinya. Dan kemampuan mental ini dapat diusahakan perkembangannya bila orang (calon suami dan istri) tidak menutup diri dari kemajuan zaman. Selain itu sering membaca buku-buku atau surat kabar dan majalah adalah cara yang baik untuk memupuk perkembangan mental dalam diri seseorang. Sikap kedewasaan yang sempurna itu jika ada keserasian antara perkembangan
fisik dan mentalnya.

3.Pertumbuhan Sosial
Sifat kedewasaan seseorang dapat dilihat dari pertumbuhan sosialnya. Pertumbuhan sosial adalah suatu kepahaman tentang bagaimana dia menyayangi pergaulan, bagaimana dia bisa memahami tentang bagaimana watak dan kepribadian seseorang dan bagaimana cara dia mampu membuat dirinya agar disukai oleh orang lain didalam pergaulannya.
Perasaan simpatik kepada orang lain dan bahkan terhadap seseorang atau hal-hal yang paling tidak ia sukai sekalipun merupakan ciri kedewasaan secara sosial. Orang yang dapat berbuat seperti itu dia pasti pandai menguasai keadaan meskipun terhadap orang yang berlaku tidak baik terhadap dirinya meskipun untuk hal yang paling menyakitkan dalam hatinya sekalipun.

4.Emosi
Emosi sangat erat hubungannya dengan segala aspek kehidupan manusia, termasuk kehidupan yang menyangkut sendi-sendi dalam kehidupan berumah tangga. Emosi adalah keadaan batin manusia yang berhubungan erat dengan rasa senang, sedih, gembira, kasih sayang, benci dan lain sebagainya. Kedewasaan seseorang itu dapat dilihat dari cara seseorang dalam mengendalikan emosi ini. Jika orang pandai mengendalikan emosinya maka berarti semua tindakan yang dilakukannya bukan hanya mengandalkan dorongan nafsu, melainkan dia telah menggunakan akalnya juga. Menyalurkan emosi dengan dikendalikan oleh akal dan pertimbangan sehat akan dapat melahirkan sebuah tindakan yang telah dewasa, dan yang tetap akan berada didalam peraturan dan norma-norma yang berlaku didalam agama.

Emosi dapat dikendalikan jika dilatih dari hari ke hari. Emosi ini tidak dapat diperoleh secara sekonyong-konyong. Kesungguhan dan kesanggupan seseorang untuk mengendalikan emosi harus sudah dilatih semenjak lama. Orang yang telah dapat menguasai dan mengendalikan emosinya dengan disertai oleh kemampuan mental yang cukup dewasa, dia pasti dapat mengendalikan dirinya menuju kehidupan yang bahagia dikarenakan selalu bersifat terbuka dalam menghadapi berbagai kenyataan-kenyataan hidup, tabah didalam menghadapi setiap kesulitan dan persoalan hidup dan dapat merasa puas dan sanggup menerima segala sesuatunya dengan lapang dada.

5.Pertumbuhan Spiritual dan Moral
Faktor kelima yang dapat dijadikan pedoman bahwa seseorang tersebut telah dewasa adalah dengan melihat dari pertumbuhan spiritual dan moralnya. Kemana tangan spiritual dan moral bagi seseorang yang mendorong dia untuk mengasihi dan melayani orang lain dengan baik. Oleh sebab itu pertumbuhan ini harus sudah dimulai sejak awal dan diperkembangkan untuk dapat menghayati Rahmat Allah SWT. Sehingga dengan demikian orang tersebut bisa dikatakan sebagai orang yang pandai mensyukuri nikmad-Nya

Seseorang yang telah berkembang pertumbuhan moral dan spiritualnya akan lebih pandai dan lebih tenang didalam menghadapi berbagai kesulitan dan persoalan hidup yang menimpa pada dirinya, sebab dengan demikian segalanya akan dipasrahkan kepada Allah Yang Maha Kuasa dengan disertai ikhtiar menurut kemampuannya sendiri.

Selain dari semua ciri kedewasaan tersebut diatas ada satu hal yang harus disanggupi dan merupakan kesungguhan seseorang dalam menghadapi realita kehidupan itu yang merupakan salah satu ciri kedewasaan yang harus dipupuk, dikembangkan, dilatih dan dipelihara dari hari kehari.

0 comments:

Posting Komentar

Mohon tinggalkan komentar Anda

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | contact us