Sebut saja Jembatan Ancol, yang dahulu merupakan jembatan goyang, yang terletak di Jakarta Utara. Jembatan ini lebih ‘populer’ dibanding dengan jembatan lain yang lebih besar dan lebih bagus di Jakarta. Bukan karena keunikan bentuk bangunan atau ukuran jembatan ini, melainkan cerita di balik jembatan ini.
Pada
1995, seorang pelukis di Ancol didatangi seorang perempuan yang
meminta dilukis. Ketika itu hari telah gelap dan gerimis mulai turun.
Sesuai permintaan perempuan tersebut, sang pelukis mulai menyapukan
kuasnya pada permukaan kanvas. Namun, saat sang pelukis baru menggambar
setengah bagian tubuhnya, perempuan itu menghilang. Warga percaya
bahwa perempuan itu adalah Si Manis Jembatan Ancol.
Mitos
ini sudah dimulai puluhan tahun sebelumnya. Di tahun 60-an ketika
daerah Ancol masih berupa empang-empang (tambak), seorang pendayung
perahu pernah bertemu dengan Si Manis. Perempuan itu naik perahu
malam-malam dan membayar pendayung tersebut dengan daun. Keterangan ini
didapat dari Kostan Simatupan, seorang fotografer keliling di Ancol.
Sumber:http://alam-rahasia.blogspot.com/2009/09/si-manis-jembatan-ancol.html
Berdasarkan
tradisi lisan yang berkembang di masyarakat sekitar, Si Manis tersebut
bernama Mariyam (ada juga yang mengatakan gadis itu bernama Siti
Ariah), yaitu seorang gadis manis kembang desa yang meninggal di
kawasan jembatan Ancol dan jasadnya dibuang setelah sebelumnya
diperkosa.
Karena
kematian yang tidak wajar, akhirnya Mariyam menjadi ‘penunggu’
jembatan Ancol yang beberapa kali menampakkan diri pada orang-orang
tertentu. Seperti yang pernah dialami oleh Anshori, penjual rokok di
dekat pintu keluar Ancol. Anshori mengaku pernah melihat Siti Ariah
dari dekat. Ia membuka pertama kali kios rokoknya di sini pada 1990,
tepatnya di samping jembatan goyang.
Saat
itu malam Jumat, Anshori sedang menunggui kiosnya, agak gerimis.
Sekitar pukul 1 pagi, lewat seorang perempuan. Ketika sudah agak jauh,
perempuan itu berbalik arah menghampiri kios Anshori sembari tersenyum.
Anshori menyapa perempuan yang dikiranya calon pembeli dagangannya itu.
Jarak Anshori dengan perempuan itu kira-kira 50 cm.
Menurut
Anshori, perempuan itu berwajah manis, serta memakai kemeja kuning dan
rok abu-abu. Setelah ditanya hendak belanja apa, perempuan itu
menghilang. Meski tidak memakai pakaian serba putih, Anshori yakin
perempuan itu adalah Si Manis Jembatan Ancol.
Hotel
Horison Ancol, yang juga terletak di kawasan Ancol, pun tak lepas dari
cerita. Di hotel ini sering terlihat wanita cantik yang melintas di
depan mata tapi saat diperjelas wanita tersebut hilang entah kemana.
Konon wanita tersebut tak lain adalah sang tokoh legendaris ‘Si Manis
Jembatan Ancol’. Kabarnya management hotel membuat kamar khusus untuk si
hantu manis ini. Tidak percaya datang saja sendiri.
Masih dari kawasan Ancol, Jakarta Utara. Selain Hotel Horison,
Putri Duyung Ancol juga memiliki cerita. Disalah satu bangunan putri
duyung Ancol pernah ada suatu kejadian di mana seorang wanita simpanan
terbunuh secara mengenaskan.
Selain dari putri duyung, kawasan arena balap mobil Ancol
juga menyimpan sebuah cerita. Tahukah anda, bahwa tempat ini merupakan
tempat pertama kali ditemukannya mayat terpotong (kasus mutilasi).
Legenda mayat terpotong menjadi tiga belas (13) bagian ini adalah rekor
tersendiri yang mengawali peristiwa mayat terpotong-potong lainnya di
seputar Jakarta. Hingga saat ini pembunuhnya tidak pernah ditemukan.
Selain jembatan Ancol, kali sunter Ancol
juga dianggap angker oleh masyarakat sekitar. Dahulu, di kali ini
pernah ada kejadian yang menewaskan banyak orang, yaitu terperosoknya
metro mini ke dalam kali sunter. Sehingga sebagian besar penumpangnya
tenggelamSumber:http://alam-rahasia.blogspot.com/2009/09/si-manis-jembatan-ancol.html
0 comments:
Posting Komentar
Mohon tinggalkan komentar Anda